PAKET UMROH -

1. Menghapus Dosa-dosa

Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

‎الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, hampir tidak mungkin bagi kita bisa melewati satu hari tanpa ada dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Maka sudah sewajarnya bagi manusia untuk selalu mencari cara untuk menghapus dosa dosanya, salah satunya dengan melakukan umroh tentunya

2. Melapangkan Rezeki

Menurut Ippho Santosa dalam tulisannya yang berjudul “Umrah Lapangkan Rezeki”, mengupas tentang konsep pengorbanan dalam melaksanakan ibadah dan ganjarannya langsung dari Allah SWT.

Jika berkorban waktu untuk sholat, maka Allah akan luangkan waktu kita, jika berkorban harta di jalan Allah, maka Allah lapangkan rezeki kita.

Sementara ibadah Umroh ini adalah ibadah yang membutuhkan waktu dan harta, maka sangat jelas mengapa konsep umroh melapangkan rezeki ini bisa diterima. Bahkan kejadian semacam ini sudah sering dibuktikan oleh banyak orang.

Dan sekarang tinggal Anda membuktikannya sendiri

3. Pahala Jihad

Dalam sebuah hadits, ‘Aisyah berkata,

‎قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ».

“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).

Kalau wanita diberikan banyak batasan dalam beraktifitas jihad di medan perang, maka solusi yang paling mulia adalah dengan memberikan ladang jihad bagi mereka di tanah haram.

Bayangkan jika umroh tidak dianggap sebagai jihad, maka hari ini dalam iklim dunia yang tidak ada peperangan, bagaimana kita umat Islam akan mendapat pahala jihad?

Sementara pahala jihad sangat besar nilainya disisi seorang mukmin. Apabila kita mati, maka dalam keadaan Syahid tanpa hisab. Apabila masih hidup, maka Anda hidup dalam kemuliaan Islam.

4. Menghilangkan Kefakiran

Siapa yang tidak ingin dijauhkan dari kefakiran? Karena kita tau kefakiran sangat dekat dengan kekufuran. Sedangkan kekufuran sangat dengan ksesengsaraan.

Tentu setiap manusia pasti ingin merasakan kebahagiaan dan kecukupan di dunia agar bisa menjadi penunjang amal dan menjadi pemberat timbangan di hari akhir nanti.

Dalam hadits Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

5. Dikabulkan Segala Permintaan

Di tanah Haram (Mekkah dan Madinah), terdapat beberapa tempat mustajab atau tempat yang sangat potensial untuk dikabulkannya doa, diantaranya adalah Raudhoh (Taman Syurga/Karpet Hijau) di Masjid Nabawi Madinah.

Kemudian di Multazam (antara Hajar Aswad dan ujung pintu Ka’bah) di Mekkah, serta dalam kegiatan Tawaf dan Sa’i kita bisa berdoa dengan doa-doa yang Anda inginkan untuk Allah kabulkan.

Jadi, kalau doa Anda ingin Allah kabulkan segera, maka pilihan untuk berumroh sebaiknya Anda lakukan segera.

6. Mentafakkuri Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW, Para Nabi, dan Orang-orang Soleh

Bagian ini adalah bagian yang paling membuat kita terharu sebenarnya. Bagaimana kita mengenang sosok orang paling mulia sepanjang sejarah peradaban manusia, berjalan kaki di tengah panasnya gurun sahara untuk memenuhi panggilan Allah berhijrah ke kota Madinah.

Di tengah panasnya udara Saudi Arabia, ketika kita menuju Makkah untuk berumroh menggunakan bus AC yang sejuk, kita akan menyaksikan betapa menyengatnya suhu panas di luar hingga bukit-bukit itu terbakar hitam. Kondisi itu dialami oleh junjungan kita, orang yang paling kita cintai sepenuh jiwa raga kita dalam memperjuangkan agama Islam yang eksis hingga hari ini.

Maka untuk menghormati sosok Beliau SAW, patutlah kita menziarahi makamnya dan banyak banyak bersholawat atasnya.